Pengertian akronissasi
1.
Akronimisasi adalah
proses pembentukan sebuah kata dengan cara menyingkat sebuah konsep yang
direalisasikan dalam sebuah konstruksi lebih dari sebuah kata
2.
Akronim ialah singkatan
yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Husain (1990:20)
3.
Depdikbud (1988:392)
memberikan batasan akronim yaitu : “Akronim ialah singkatan yang berupa
penggabunagan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku
kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata”.
Contoh Akronim:
·
IKIP : Institut
keguruan dan ilmu pendidikan
IDI : Ikatan Dokter Indonesia
ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
AMPI : Angkatan Muda Pembangunan Indonesia
ASRI : Akademi Seni Rupa Indonesia
KUHAP : Kitap Undang-Undabg Hukum Acara Pidana
IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
Kata-kata seperti IKIP, IDI, ABRI , AMPI, ASRI, KUHAP ,IPSI lazim diucapkan dan dituliskan sebagai sebuah kata berbeda dengan SMA (Sekolah Menegah Atas) dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), yang masih tetap dilafalkan dan dituliskan sebagai singkatan.
IDI : Ikatan Dokter Indonesia
ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
AMPI : Angkatan Muda Pembangunan Indonesia
ASRI : Akademi Seni Rupa Indonesia
KUHAP : Kitap Undang-Undabg Hukum Acara Pidana
IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia
Kata-kata seperti IKIP, IDI, ABRI , AMPI, ASRI, KUHAP ,IPSI lazim diucapkan dan dituliskan sebagai sebuah kata berbeda dengan SMA (Sekolah Menegah Atas) dan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), yang masih tetap dilafalkan dan dituliskan sebagai singkatan.
·
pengambilan suku kata
pertama dari semua kata yang membentuk konsep itu. Misalnya :
Rukan : Rumah kantor
Balita : bawah lima tahun
Orpol : organisasi politik
Moge : motor gede
Pujasera : pusat jajanan serba ada
Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat
Rukan : Rumah kantor
Balita : bawah lima tahun
Orpol : organisasi politik
Moge : motor gede
Pujasera : pusat jajanan serba ada
Puskesmas : pusat kesehatan masyarakat
·
pengambilan suku
pertama ditambah dengan huruf pertama dari suku kata kedua dari setiap kata
yang membentuk konsep itu. Misalnya :
Warteg : warung tegal
Depkes : departemen kesehatan
Kalbar : kalimantan barat
Puspen : pusat penerangan
Sulsel : Sulawesi selatan
Warteg : warung tegal
Depkes : departemen kesehatan
Kalbar : kalimantan barat
Puspen : pusat penerangan
Sulsel : Sulawesi selatan
·
pengambalian suku kata
yang dominan dari setiap kata yang mewadahi konsep itu. Misalnya :
Juklak : petunjuk pelaksanaan
Tilang : bukti pelanggaran
Litbang : penelitian dan pengembangan
Bintal : pembinaan mental
Danton : komandan peleton
Gakin : keluarga miskin
Juklak : petunjuk pelaksanaan
Tilang : bukti pelanggaran
Litbang : penelitian dan pengembangan
Bintal : pembinaan mental
Danton : komandan peleton
Gakin : keluarga miskin
·
pengambalian suku kata
tertentu disertai dengan modifikasi yang tampaknya tidak beraturan ; namun,
masih dengan memperhatikan “keindahan” bunyi. Misalnya :
Pilkada : pemilihan kepala daerah
Organda : organisasi angkutan darat
Kloter : kelompok terbang
Bulog : badan urusan logistik
Pilkada : pemilihan kepala daerah
Organda : organisasi angkutan darat
Kloter : kelompok terbang
Bulog : badan urusan logistik
·
pengambilan unsur-unsur
kata yang yang mewadahi konsep itu, tetapi sukar disebutkan keteraturannya termasuk
diseni. Misalanya :
Sinetron : sinema elektonik
Satpam : satuan pengaman
Sinetron : sinema elektonik
Satpam : satuan pengaman
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH