BAB I
PENDAHULAN
Leksikologi
sebagai bagian ilmu dari ilmu liguistik murni yang mempelajari perkembangan
makna kosakata pada bahasa dan merupakan bagian dari ilmu linguistic murni
semantic tidak dapat dipisahkan dari leksikografi yang merupakan bagian dari
ilmu linguistic terapan . Tanpa adanya seni leksikografi, leksikologi hanya
berkutat pada kajian teoritis dan perdebatan tentang makna dan kata tanpa
bisa menghasilkan produk-produk berupa kamus-kamus bahasa yang
berkualitas.sedangkan sebagian dari tujuan membaca dan tarjamah adalah ingin
mempeoleh makna yang terkandung pada teks lisan maupun tulisan. Hasil dari
kajian leksikologi ini diharapkan dapat membantu para pembaca dan
penerjemah untuk memperoleh pemahaman makna teks lisan maupun tulisan lebih
dalam, sehingga mereka dapat memahami teks tersebut secara sempurna.
Dalam makalah ini pemakalah akan
menjelaskan :
Pengertian leksikologi
Hubungan antara leksikologi dan
leksikografi
Pengaplikasian Leksikologi dalam pembelajaran
Semoga penyajian makalah ini dapat
menjadi sebuah refrensi yang rasional dan objektif. Dan mampu kita manfaatkan
dalam proses pembelajaran lain.
BAB II
PEMBAHASAN
(1) leksikologi
Leksikologi mempelajari seluk beluk kata
ialah mempelajari perbendaharaan kata dalam suatu bahasa, mempelajari
pemakaian kata serta artinya seperti dipakai oleh maayarakat pemakai bahasa.
Misalnya kata masak yang mempunyai beberapa arti dalam pemakaiannya dalam
kalimat
Contoh:..
1. Sudah sampai tua
hingga harus dipetik, di makan : Misalnya tentang buah yang masak di pohon
2. Sudah jadi (
tentang masakan) Misalnya meskipun sudah beberapa jam direbus , belum masak
juga ubi ini
3. Sudah selesai,
sudah dipikirkan. Misalnya adonan ini belum masak, bangsa kita dianggapnya
belum masak
4. Mengolah, membuat
panganan. Misalnya masak kue lapis
Lekikologi mempelajari arti yang lebih
kurang tetap yang terkandung dalam kata. Yang lazim disebut leksikal (lexical
meaning)
Contoh:..
Rumah = berumah
Di samping kata rumah terdapat juga kata
berumah di mana keduanya sama-sama memiliki arti leksikal
Rumah berarti “ bangunan untuk tempat tinggal”,
bngunan pada umumnya
Berumah berarti “ mempunyai rumah, diam, tinggal”
Arti leksial dan pemakaian kata tersebut dibiarakan
dalam leksikologi, sedangkan dalam morfologi dibicarakan perubahan bentuknya
dari rumah menjadi berumah
1.
PENGERTIAN LEKSIKOLOGI
Leksikologi
(dari bahasa Yunani: lexiko-, "leksikon") adalah cabang ilmu linguistik
yang mempelajari kata,
sifat dan makna, unsur, hubungan antarkata (semantis),
kelompok kata, serta keseluruhan leksikon.
Ilmu ini terkait erat dengan leksikografi
yang juga mempelajari kata, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan kamus. Secara sederhana,
leksikografi disebut sebagai penerapan praktis dari leksikologi.
Leksikologi adalah ilmu mengenai leksikon yang
satuannya disebut leksem. Leksikologi mengarah pada kata yang sudah jadi, baik
yang terbentuk secara arbitrer, maupun yang terbentuk sebagai hasil proses
morfologi. Dalam hal simantik, leksikologi membicarakan makna leksikal dengan
berbagai aspek dan permasalahannya.(Chaer,2008:6)
Leksikologi mempelajari seluk-beluk kata, ialah
mempelajari perbendaharaan kata dalam suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta arti seperti dipakai oleh
masysrakat pemakai bahasa (Ramlan,1983:17). Misalnya kata masak, kata
ini memiliki berbagai arti dalam pemakaiannya, seperti dijelaskan dalam kamus
sebagai berikut :
1. ‘sudah sampai tua hingga boleh
dipetik, dimakan, dsb’.
Misalnya : belum masak juga ubi ini.
2. ‘sudah jadi’
Misalnya : Meskipun sudah sejam direbus, belum
masak juga ubi ini.
3. ‘sudah selesai, sudah dipikir’
Misalnya : Bangsa kita diangapnya belum masak.
4. ‘mengolah, membuat panganan’
Misalnya : masak kue lapis
Selanjutnya diterangkan pula arti kata bentukan
dari kata tersebut, kata masak–memasak berarti ‘hal atau urusan
memasak makanan, dsb’, memasakkan artinya ‘memasak untuk orang
lain’; mungkin juga berarti ‘menjadikan masak’, masakan berarti ‘barang
apa yang dimasak, seperti lauk-pauk, makanan, dsb’, pemasak berarti
‘orang yang memasak’ mungkin juga berarti ‘alat untuk memasak’.
2. Aplikasi
Leksikologi dalam Pembelajaran
Tarigan (1979 : 7) mengemukakan
bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahasa tulis. Pada halaman selanjutnya beliau juga menjelaskan
bahwa “…membaca pun dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita gunakan
untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang
lain, yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada
lambang-lambang tertulis.” Tarigan (1979 : 8).
Sedangkan membaca pemahaman
menurut pendapat Lado dalam Samhati (2003) bahwa membaca pemahaman adalah
aktivitas pemahaman arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau bacaan.
Pendapat ini menekankan pada dua hal pokok, yaitu bahasa dan simbol grafis. Secara
garis besar, proses berlangsungnya membaca pemahaman adalah sebagai berikut.
a.
Pengamatan dan pemahaman terhadap lambang-lambang
bahasa.
b.
Pemahaman dan penangkapan makna yang tersembunyi
dibalik lambang lambang tersebut, baik makna pokok maupun makna tambahan.
c.
Bereaksi terhadap pengertian yang diperoleh, baik
positif maupun negatif. Mengintegrasikan dan mengidentifikasikan pengertian
atau gagasan tersebut dengan keseluruhan pengalaman dan pengetahuan, yang
akhirnya berpengaruh terhadap individuyang bersangkutan dalam wujud pengayaan,
pengalaman, perubahan sikap, cara berpikir dan pembinaan kepribadian (Sirait,
1984 : 10).
Pengaplikasian leksikologi dalam
pembelajaran adalah dengan memberikan pengayaan kosakata. pengertian kosakata,
yaitu kata-kata yang dikuasai oleh seseorang, kata-kata yang terdapat dalam
satu bahasa, kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan, kata-kata
yang disusun dalam kamus secara alpabetis disertai penjelasan secara singkat
dan praktis.
menurut Tarigan (1985 : 2) menyatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa dan berkomunikasi bergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki oleh seseorang. Pemahaman berarti kesanggupan memahami dan menggunakan sesuatu (Depdikbud, 1993 : 48).
Pemahaman bukan hanya sebatas
kesanggupan dalam memahami, melainkan mencakup ingatan, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Dengan kata lain, pemahaman berkaitan dengan aspek
kognitif (Nurgiantoro, 1987 : 24).
Dari uraian pengertian dan pemahaman
di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pemahaman kosakata adalah suatu
kegiatan dimana seseorang lebih menitikberatkan pada pemahaman kosakata,
sehingga dapat memudahkan dalam mendapatkan informasi di dalam suatu bacaan.
Penulis berasumsi Seseorang
yang memiliki pemahaman kosakata yang baik maka akan dengan mudah dalam menangkap
informasi dalam suatu bacaan..
Langkah-langkah Pengajaran Kosakata
Langkah-langkah Pengajaran Kosakata
Di antara alternatif pengajaran
kosakata adalah sebagai berikut:
Ø Guru mengucapkan
kata baru beberapa kali
Ø Guru
menuliskan kata itu di papan tulis dengan harakat lengkap
Ø Guru
rnenjelaskan makna kata dengan teknik yang sesuai
Ø Guru
mcnggunakan kata itu dalam kalamat untuk memperjelas fungsi gramatikalnya
Ø Siswa
rnengulang-ulang kalimat yang mengandung kata baru itu secara klasikal,
kelompok dan individual
Ø Untuk
kosakata tertentu, siswa dituntut untuk memperhatikan bentuk tulisannya
Ø Guru
menuliskan makna kata di papan tulis dan menulis kalimat yang mernperjelas
penggunaan kata itu
Ø Siswa
membaca daftar kosakata baru yang tertulis di papan tulis
Ø Siswa
menyalin kata baru di buku tulis, berrikut makna dan contoh penggunaannya dalam
kalimat
Dari 9 langkah tersebut, jelaslah
bahwa:
Siswa menyimak model pengucapan
sebelum dituntut melafalkannya
Siswa mengulag-ulang pengucapan kata
baru setelah memahami maknanya, bukan sebelum memahamin maknanya.
Prosedur pengajaran kosakata
bersifat komprehensif
Siswa mengulang-ulang kosakata baru
di dalam konteks, bukan dalam bentuk kosakata lepas.
Selanjutnya, Terjamah adalah
menyalin (memindahkan) suatu bahasa ke bahasa lain; mengalihbahasakan. Dalam
pembelajaran Tarjamah maka para siswa akan belajar bagaimana proses
penerjemahan. Dan Penerjemahan adalah pemindahan pesan teks bahasa sumber
ke bahasa sasaran, bukan pemindahan struktur bahasa sumber ke bahasa sasaran.
petunjuk-petunjuk mengenai cara
menerjemahkan, juga menunjukan adanya tiga tahap dalam proses penerjemahan
Bacalah dengan tuntas karangan dua
atau tiga kali untuk memperoleh suatu pemahaman yang jelas mengenai arti umum
dari seluruhnya maupun hubungan-hubungan dari bagian
bagiannya. Proses penerjemahan
meliputi tiga tahap;
Ø Membaca dan
mengerti karangan itu;
Ø Menyerap
segenap isinya dan membuatnya menjadi kepunyaan kita.
3. Mengungkapkannya
dalam laggam bahasa kita dengan kemungkinan perubahan sekecil skecilnya akan
arti atau nadanya.
Seorang penerjemah terlebih dulu
harus mengetahui jenis kamus. Berdasarkan kategori temanya, kamus sendiri
terbagi menjadi dua. Pertama, kamus kosakata. Kamus jenis ini biasanya hanya
menyediakan padanan atau sinonim pada tema terkalt. Kedua, kamus istilah.
Kamus jenis ini berisi penjelasan
lebih rinci terkait dengan tema tertentu yang disesuaikan pada bidang apa yang
menjadi fokus perhatian kamus tersebut. Berdasarkan bahasa yang
digunakan untuk memberi makna, kamus
terbagi menjadi tiga:
4. kamus
ekabahasa;
5. kamus dwibahasa;
6. kamus
multibahasa.
Penggunaan kamus sangat penting
sekali dalam proses penerjemahan karena, diantara latihan
bahasa arab yang efektif itu adalah
dengan latihan (salah satunya menggunakan kamus),
ketika menggunakan kamus, guru juga
perlu mengenalkan berbagai macam kamus dan
melatih cara menggunkanya kepada
siswa karena melalui kamus , guru dapat melatih siswa
mengetahui makna derivasi kata.
Kamus tidak hanya sekedar pencatat
atau perekam makna kata, jauh lebih dari itu. Dalam
beberapa hal kamus merupakan tempat
penyimpanan pengalaman-pengalamn manusia yang
telah diberi nama, dan dengan
demikian merupakan sarana penting bagi pengajaran kosakata.
Kamus memberikan informasi mengenai
derivasi kata, makna kata, ejaannya, dan ucapannya.
Telaah kamus jelas meningkatkan
pengertian para siswa akan istilah-istilah umum, teknis,
dan sastra. Juga memberikan
informasi mengenai penggunaan formal dan informal kata-kata,
ugkaapan-ungkapan kata-kata asing,
kata ganti diri, dan singkatan-singkatan.
Masih banyak siswa bahkan mahasiswa
yang belum mengetahui benar-benar bagaimana cara
menggunakan kamus dengan cara yang
sebaikbaiknya untuk meningkatan serta memperkaya
kosa kata mereka.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Leksikologi
(dari bahasa Yunani: lexiko-, "leksikon") adalah cabang ilmu linguistik
yang mempelajari kata,
sifat dan makna, unsur, hubungan antarkata (semantis),
kelompok kata, serta keseluruhan leksikon.
Ilmu ini terkait erat dengan leksikografi
yang juga mempelajari kata, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan kamus. Secara sederhana,
leksikografi disebut sebagai penerapan praktis dari leksikologi.
Leksikologi adalah ilmu mengenai leksikon yang
satuannya disebut leksem. Leksikologi mengarah pada kata yang sudah jadi, baik
yang terbentuk secara arbitrer, maupun yang terbentuk sebagai hasil proses
morfologi. Dalam hal simantik, leksikologi membicarakan makna leksikal dengan
berbagai aspek dan permasalahannya.(Chaer,2008:6)
seseorang, kata-kata yang terdapat
dalam satu bahasa, kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan,
kata-kata yang disusun dalam kamus secara alpabetis disertai penjelasan secara
singkat dan praktis.
DAFTAR
PUSTAKA
Echols, John M. dan Hasan Syadliy,1996. Kamus Inggris
Indonesia Jakarta: PT
Gramedia.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Prof. DR. H. G. , 1993. Pengajaran Kosakata.Bandung; Angkasa.
Widyamartaya, A., 1994. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisus.
Tarigan, Prof. DR. H. G. , 1993. Pengajaran Kosakata.Bandung; Angkasa.
Widyamartaya, A., 1994. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisus.
https://kawirian.wordpress.com/2013/11/26/leksikologi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Leksikologi
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH