Thursday, 22 September 2016

MAKALAH LEKSIKOLOGI



BAB I
PENDAHULAN

Leksikologi sebagai bagian ilmu dari ilmu liguistik murni yang mempelajari perkembangan makna kosakata pada bahasa dan merupakan bagian dari ilmu linguistic murni semantic tidak dapat dipisahkan dari leksikografi yang merupakan bagian dari ilmu linguistic terapan . Tanpa adanya seni leksikografi, leksikologi hanya berkutat pada kajian teoritis dan perdebatan tentang makna dan kata tanpa  bisa menghasilkan produk-produk berupa kamus-kamus bahasa yang berkualitas.sedangkan sebagian dari tujuan membaca dan tarjamah adalah ingin mempeoleh makna yang terkandung pada teks lisan maupun tulisan. Hasil dari kajian leksikologi ini diharapkan dapat membantu  para pembaca dan penerjemah untuk memperoleh pemahaman makna teks lisan maupun tulisan lebih dalam, sehingga mereka dapat memahami teks tersebut secara sempurna.
Dalam makalah ini pemakalah akan menjelaskan :
Pengertian leksikologi
Hubungan antara leksikologi dan leksikografi
Pengaplikasian Leksikologi dalam pembelajaran
Semoga penyajian makalah ini dapat menjadi sebuah refrensi yang rasional dan objektif. Dan mampu kita manfaatkan dalam proses pembelajaran lain.











BAB II
PEMBAHASAN
(1)   leksikologi
Leksikologi  mempelajari seluk beluk kata ialah mempelajari perbendaharaan kata  dalam suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta artinya seperti dipakai oleh maayarakat pemakai bahasa. Misalnya kata masak yang mempunyai beberapa arti dalam pemakaiannya dalam kalimat
Contoh:..
1.      Sudah sampai tua hingga harus dipetik, di makan : Misalnya tentang buah yang masak di pohon
2.      Sudah jadi ( tentang masakan) Misalnya meskipun sudah beberapa jam direbus , belum masak juga ubi ini
3.      Sudah selesai, sudah dipikirkan. Misalnya adonan ini belum masak, bangsa kita dianggapnya belum masak
4.      Mengolah, membuat panganan. Misalnya masak kue lapis
Lekikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata. Yang lazim disebut leksikal (lexical meaning)
Contoh:..
Rumah = berumah
Di samping  kata rumah terdapat juga kata berumah di mana  keduanya sama-sama memiliki arti leksikal
Rumah berarti “ bangunan untuk tempat tinggal”, bngunan pada umumnya
Berumah berarti “ mempunyai rumah, diam, tinggal”
Arti leksial dan pemakaian kata tersebut dibiarakan dalam leksikologi, sedangkan dalam morfologi dibicarakan perubahan bentuknya dari rumah menjadi berumah
1.      PENGERTIAN LEKSIKOLOGI
Leksikologi (dari bahasa Yunani: lexiko-, "leksikon") adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari kata, sifat dan makna, unsur, hubungan antarkata (semantis), kelompok kata, serta keseluruhan leksikon. Ilmu ini terkait erat dengan leksikografi yang juga mempelajari kata, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan kamus. Secara sederhana, leksikografi disebut sebagai penerapan praktis dari leksikologi.
Leksikologi adalah ilmu mengenai leksikon yang satuannya disebut leksem. Leksikologi mengarah pada kata yang sudah jadi, baik yang terbentuk secara arbitrer, maupun yang terbentuk sebagai hasil proses morfologi. Dalam hal simantik, leksikologi membicarakan makna leksikal dengan berbagai aspek dan permasalahannya.(Chaer,2008:6)
Leksikologi mempelajari seluk-beluk kata, ialah mempelajari perbendaharaan kata dalam suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta arti seperti dipakai oleh masysrakat pemakai bahasa (Ramlan,1983:17). Misalnya kata masak, kata ini memiliki berbagai arti dalam pemakaiannya, seperti dijelaskan dalam kamus sebagai berikut :
1.   ‘sudah sampai tua hingga boleh dipetik, dimakan, dsb’.
Misalnya : belum masak juga ubi ini.
2.   ‘sudah jadi’
Misalnya : Meskipun sudah sejam direbus, belum masak juga ubi ini.
3.   ‘sudah selesai, sudah dipikir’
Misalnya : Bangsa kita diangapnya belum masak.
4.   ‘mengolah, membuat panganan’
Misalnya : masak kue lapis
Selanjutnya diterangkan pula arti kata bentukan dari kata tersebut, kata masakmemasak berarti ‘hal atau urusan memasak makanan, dsb’, memasakkan  artinya ‘memasak untuk orang lain’; mungkin juga berarti ‘menjadikan masak’, masakan berarti ‘barang apa yang dimasak, seperti lauk-pauk, makanan, dsb’,  pemasak berarti ‘orang yang memasak’ mungkin juga berarti ‘alat untuk memasak’.
2.      Aplikasi Leksikologi dalam Pembelajaran

Tarigan (1979 : 7) mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Pada halaman selanjutnya beliau juga menjelaskan bahwa “…membaca pun dapat pula diartikan sebagai suatu metode yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain, yaitu mengomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.” Tarigan (1979 : 8).
Sedangkan membaca pemahaman menurut  pendapat Lado dalam Samhati (2003) bahwa membaca pemahaman adalah aktivitas pemahaman arti dalam suatu bahasa melalui tulisan atau bacaan. Pendapat ini menekankan pada dua hal pokok, yaitu bahasa dan simbol grafis. Secara garis besar, proses berlangsungnya membaca pemahaman adalah sebagai berikut.
a.       Pengamatan dan pemahaman terhadap lambang-lambang bahasa.
b.      Pemahaman dan penangkapan makna yang tersembunyi dibalik lambang lambang tersebut, baik makna pokok maupun makna tambahan.
c.       Bereaksi terhadap pengertian yang diperoleh, baik positif maupun negatif. Mengintegrasikan dan mengidentifikasikan pengertian atau gagasan tersebut dengan keseluruhan pengalaman dan pengetahuan, yang akhirnya berpengaruh terhadap individuyang bersangkutan dalam wujud pengayaan, pengalaman, perubahan sikap, cara berpikir dan pembinaan kepribadian (Sirait, 1984 : 10).

Pengaplikasian leksikologi dalam pembelajaran adalah dengan memberikan pengayaan kosakata. pengertian kosakata, yaitu kata-kata yang dikuasai oleh seseorang, kata-kata yang terdapat dalam satu bahasa, kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan, kata-kata yang disusun dalam kamus secara alpabetis disertai penjelasan secara singkat dan praktis.

menurut  Tarigan (1985 : 2) menyatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa dan berkomunikasi bergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki oleh seseorang. Pemahaman berarti kesanggupan memahami dan menggunakan sesuatu (Depdikbud, 1993 : 48).
Pemahaman bukan hanya sebatas kesanggupan dalam memahami, melainkan mencakup ingatan, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dengan kata lain, pemahaman berkaitan dengan aspek kognitif (Nurgiantoro, 1987 : 24).

Dari uraian pengertian dan pemahaman di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pemahaman kosakata adalah suatu kegiatan dimana seseorang lebih menitikberatkan pada pemahaman kosakata, sehingga dapat memudahkan dalam mendapatkan informasi di dalam suatu bacaan.
Penulis berasumsi  Seseorang yang memiliki pemahaman kosakata yang baik maka akan dengan mudah dalam menangkap informasi dalam suatu bacaan..
Langkah-langkah Pengajaran Kosakata
Di antara alternatif pengajaran kosakata adalah sebagai berikut:

Ø  Guru mengucapkan kata baru beberapa kali
Ø  Guru menuliskan kata itu di papan tulis dengan harakat lengkap
Ø  Guru rnenjelaskan makna kata dengan teknik yang sesuai
Ø  Guru mcnggunakan kata itu dalam kalamat untuk memperjelas fungsi gramatikalnya
Ø  Siswa rnengulang-ulang kalimat yang mengandung kata baru itu secara klasikal, kelompok dan individual
Ø  Untuk kosakata tertentu, siswa dituntut untuk memperhatikan bentuk tulisannya
Ø  Guru menuliskan makna kata di papan tulis dan menulis kalimat yang mernperjelas penggunaan kata itu
Ø  Siswa membaca daftar kosakata baru yang tertulis di papan tulis
Ø  Siswa menyalin kata baru di buku tulis, berrikut makna dan contoh penggunaannya dalam kalimat

Dari 9 langkah tersebut, jelaslah bahwa:
Siswa menyimak model pengucapan sebelum dituntut melafalkannya
Siswa mengulag-ulang pengucapan kata baru setelah memahami maknanya, bukan sebelum memahamin maknanya.
Prosedur pengajaran kosakata bersifat komprehensif
Siswa mengulang-ulang kosakata baru di dalam konteks, bukan dalam bentuk kosakata lepas.
Selanjutnya, Terjamah adalah menyalin (memindahkan) suatu bahasa ke bahasa lain; mengalihbahasakan. Dalam pembelajaran Tarjamah maka para siswa akan belajar bagaimana proses penerjemahan. Dan  Penerjemahan adalah pemindahan pesan teks bahasa sumber ke bahasa sasaran, bukan pemindahan struktur bahasa sumber ke bahasa sasaran.

petunjuk-petunjuk mengenai cara menerjemahkan, juga menunjukan adanya tiga tahap dalam proses penerjemahan
Bacalah dengan tuntas karangan dua atau tiga kali untuk memperoleh suatu pemahaman yang jelas mengenai arti umum dari seluruhnya maupun hubungan-hubungan dari bagian
bagiannya. Proses penerjemahan meliputi tiga tahap;
Ø  Membaca dan mengerti karangan itu;
Ø  Menyerap segenap isinya dan membuatnya menjadi kepunyaan kita.
3.      Mengungkapkannya dalam laggam bahasa kita dengan kemungkinan perubahan sekecil skecilnya akan arti atau nadanya.

Seorang penerjemah terlebih dulu harus mengetahui jenis kamus. Berdasarkan kategori temanya, kamus sendiri terbagi menjadi dua. Pertama, kamus kosakata. Kamus jenis ini biasanya hanya menyediakan padanan atau sinonim pada tema terkalt. Kedua, kamus istilah.
Kamus jenis ini berisi penjelasan lebih rinci terkait dengan tema tertentu yang disesuaikan pada bidang apa yang menjadi fokus perhatian kamus tersebut. Berdasarkan bahasa yang
digunakan untuk memberi makna, kamus terbagi menjadi tiga:
4.      kamus ekabahasa;
5.      kamus dwibahasa;
6.      kamus multibahasa.

Penggunaan kamus sangat penting sekali dalam proses penerjemahan karena, diantara latihan
bahasa arab yang efektif itu adalah dengan latihan (salah satunya menggunakan kamus),
ketika menggunakan kamus, guru juga perlu mengenalkan berbagai macam kamus dan
melatih cara menggunkanya kepada siswa karena melalui kamus , guru dapat melatih siswa
mengetahui makna derivasi kata.

Kamus tidak hanya sekedar pencatat atau perekam makna kata, jauh lebih dari itu. Dalam
beberapa hal kamus merupakan tempat penyimpanan pengalaman-pengalamn manusia yang
telah diberi nama, dan dengan demikian merupakan  sarana penting bagi pengajaran kosakata.
Kamus memberikan informasi mengenai derivasi kata, makna kata, ejaannya, dan ucapannya.
Telaah kamus jelas meningkatkan pengertian para siswa akan istilah-istilah umum, teknis,
dan sastra. Juga memberikan informasi mengenai penggunaan formal dan informal kata-kata,
ugkaapan-ungkapan kata-kata asing, kata ganti diri, dan singkatan-singkatan.
Masih banyak siswa bahkan mahasiswa yang belum mengetahui benar-benar bagaimana cara
menggunakan kamus dengan cara yang sebaikbaiknya untuk meningkatan serta memperkaya
kosa kata mereka.

















BAB III
PENUTUP
Leksikologi (dari bahasa Yunani: lexiko-, "leksikon") adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari kata, sifat dan makna, unsur, hubungan antarkata (semantis), kelompok kata, serta keseluruhan leksikon. Ilmu ini terkait erat dengan leksikografi yang juga mempelajari kata, terutama dalam kaitannya dengan penyusunan kamus. Secara sederhana, leksikografi disebut sebagai penerapan praktis dari leksikologi.
Leksikologi adalah ilmu mengenai leksikon yang satuannya disebut leksem. Leksikologi mengarah pada kata yang sudah jadi, baik yang terbentuk secara arbitrer, maupun yang terbentuk sebagai hasil proses morfologi. Dalam hal simantik, leksikologi membicarakan makna leksikal dengan berbagai aspek dan permasalahannya.(Chaer,2008:6)
seseorang, kata-kata yang terdapat dalam satu bahasa, kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan, kata-kata yang disusun dalam kamus secara alpabetis disertai penjelasan secara singkat dan praktis.













DAFTAR PUSTAKA

Echols, John M. dan Hasan Syadliy,1996. Kamus Inggris Indonesia Jakarta: PT   
Gramedia.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, Prof. DR. H. G. , 1993. Pengajaran Kosakata.Bandung; Angkasa.
Widyamartaya,  A., 1994. Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisus.
https://kawirian.wordpress.com/2013/11/26/leksikologi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Leksikologi

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH