BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
seorang wirausahawan atau interprenior adalah seorang yang mampu
mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru. untuk itu, sebaiknya bahkan pada saat tertentu harus berani
mengmbil resico yang terkait dengan pemulaian usaha. Beberapa interprenior
dapat terlahir dalam suatu seni mulai membuka dengan usaha kecil seperti warung
kelontong ketika masih usia sekolah atau di bangku kuliah dan dari sini anda
dapat mengmbil pelajaran dan berkembang, karena kemampuan tersebut sudah di
asah sejak kecil, yaitu meliputi menejemen, mengelola waktu.
Seorang wira usaha di tuntut berprestasi tinggi, maka perlu bekerja sama
dengan para professional dan bermitra kepada para ahli trutama dalam memecahkan
masalah yang menantang.dalam setiap langkah harus memikirkan pandangan jangka panjang bisnisnya, dan
menentukan visi dan misi bisnisnya sendiri.seorang wirausaha yang berhasil harus
berani mengambil resiko, memiliki rasa percaya diri yang tinggi menghidari
ikatan emosi, memiliki tingkat cadangan energi yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar
belakang di atas maka kami dapat merumuskan sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan wirausaha itu?
2.
Bagaimana Karekteristik Entrepreneur yang sukses?
3.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh Entrepreneur ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wirausaha Atau Entrepreneur
Pengertian wirausahaan
menurut intruksi presiden RI No. 4 tahun 1995: “kewirausahaan adalah semangat,
sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan
produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Menurut David E.Rye (1996) definisi wirausahawan adalah : “seseorang yang mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha baru. wirausahawan berani mengambil risiko yang terkait
dengan proses pemulaian usaha”
Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan
istilah wirausaha. Didalam berbagai leteratur dapat dilihat bahwa pengertian
wiraswasta sama dengan wirausaha. demikian pula penggunaan istilah wirausaha
seperti sama dengan pengertian wiraswasta. Namun , bila kata tersebut diurai
akan muncul perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta.
Istilah wirausaha sebagai padanan kata entrepreneur dapat
dipahami dengan menguraikan pengistilahan tersebut sebagai berikut :
Wira : utama, gagah, luhur, berani, teladan dan pejuang.
Usaha : penciptaan kegiatan dan atau berbagai aktifitas
bisnis.
Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa berwirausaha adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktifitas bisnis atas
dasar kemauan diri sendiri dan atau mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan
dan kemampuan sendiri. Wirausaha adalah orang – orang yang memiliki sifat-sifat
kewiraswastaan atau kewiraushaan dan umumnya memiliki keberaniaan dalam mengambil
resiko terutama dalam menangani usaha atau perusahaan nya dengan berpijak pada
kemampuan atau kemauan sendiri.
Jadi dapat diartikan, bahwa wirausaha adalah:
1.
Orang yang memulai dan atau mengoperasikan sebuah usaha atau bisnis.
2.
Para individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
3.
Orang-orang yang berani menanggung resiko, yang mampu memberikan daya dorong
bagi perubahan, inovasi, dan kemajuan.
2.2 Karekteristik Wirausaha
Karekteristik kepribadian wirausaha adalah
1.
Lokos kendali internal
Lokos kendali internal
adalah merupakan keyakinan yang di miliki individu bahwa masa depan mereka
berada dalam kendali mereka sendiri dan tidak di pengaruhi secara signifikan
oleh kekuatan kekuatan eksternal. namun demikian, banyak orang merasa bahwa
dunia penuh dengan ketidak kepastian dan tidak mudah bagi mereka untuk membuat
segala sesuatu sesuai dengan cara cara yang mereka inginkan. Parah wirausahaan
adalah individu individu yang yakin bahwa mereka dapat berhasil, sehingga
mereka dapat termotivasi untuk mengambil langkah langkah yang di perlukan dalam
meraih tujuan yang telah di tetepkan.
2.
Tingkat energi yang tinggi
Sebagian besar
wirausaha harus melalui perjuangan keras dan berbagai penderitaan. Mereka tetap
bertahan dan bekeja keras meskipun terdapat trauma dan berbagai rintangan.
3.
Kebutuhan akan pencapaian
Kualitas manusia yang
terkait dengan kewirausahaan adalah kebutuhan akn pencapaian, artinya bahwa
orang orang di motivasi untuk menjadi lebih unggul dan memilih situasi yang
memiliki kemungkinan kesoksesan yang tinggi. Orang orang dengan kebutuhan
meraih prestasi perlu menetapkan tujuanya.merupakan hal yang sangat sulit
dilakukan. Tujuan yang mudah kurang memberikan tantangan , sedangka tujuan yang
sulit dan kurang realistis sulit dicapai. Tujuan yang tidak terlalu mudah dan
tudak telalu sulit dapat memberikan tantangan dan penyajian tingkat kepuasan
yang besar disaat tercapai.
4.
Percya diri
Dalam menjalankan
bisnisnya seorang enterpreniur harus bertindak tegas. Mereka harus yakin
terhadap kemampuan yang dimiliki untuk memuaskan konsomen.
5.
Kesadaran terhadap waktu
Para wirausahawan
memiliki kecendrungan tidak sabar, mereka merasa adanya perasaan tergesa-gesa
mereka ingin segala sesuatunya bergerak secepat mungkin tanpa adanya
penanggguhan. Menggunakan kesempatan sebaik mungki.
2.3 Keterampilan
yang di butuhkan
Menurut hisritch et al.
(2005), ada 3 jenis keterampilan yang di butuhkan oleh seorang
wirausahawan,Yaitu:
1.
Keterampilan teknis. Keterampilan atau kemampuan minimal yang harus dimiliki
oleh wirausahawan mencakup:
a. Mampu membuat tulisan atau laporan
b. Komunikasi lisan
c. Monitoring lingkungan
d. Manajemen usaha secara teknis
e. Penguasaan teknologi
f. Hubungan diri antar perseorangan.
g. Pendengar yang baik.
h. Kemampuan untuk merorganisasikan.
i.
Memiliki gaya
kepemimpinan.
j.
Kemampuan melatih
2.
Keterampilan menejemen bisnis.keterampilan atau kemampuan menejemen usaha
minimal harus dimiliki oleh wirausahaan mencakup:
1. Tujuan dan perencanaan.
2. Menmbil keputusan.
3. Hubungan personal.
4. Pemasaran.
5. Keuangan.
6. Manajemen.
7. Pengendalaian atau pengawasan.
8. Nagosiasi atau berunding.
9. Pelaksanaan pertumbuhan.
3.
Keterampilan berkewirausahaan secara personal. Kemampuan atau ketrampilan
kewirausahaan mencakup :
a. Memiliki disiplin atau pengawasan pribadi
b. Seoramg pengambil resiko
c. Seorang yang inovatif atau pemburu
d. Berorientasi pada perubahan
e. Keras hati atau gigih
f. Kepemimpinana yang pemimpi besar
g. Memiliki kemampuan mengelola perubahan
Ketiga jenis
keterampilan tersebut dibutuhkan sejak permulaan, pengelolaan, dan pengembangan
perusahaan. Disamping itu, kemampuan lain juga dibutuhkan, seprti :
1. Membangun kemampuan untuk membentuk, mengelola, dan mengerjakan tim antar
cabang ilmu pengetahuan.
2. Mengetahui korelasi umum antara kesuksesan dan kegagalan dalam inovasi dan kreatifitas usaha baru
3. Memahami beberapa aspek kreatif dan waktu kini suatu perencanaan bisnis
usaha baru
4. Memahami bagaimana mengenali, mengevaluasi, dan mendapatka sumber-sumber
bahan baku produk.
5.
Memahami sifaf-sifat
dasar :
a.
Perencanaa pemasar
b. Perencanaa keuangan
c. Peremcanaa operasi
d. Perencanaan organisasi
e. Perencanaan peluncuran usaha baru
6.
Mengetahui
bagaimana mengelola dan mengembangkan
usaha baru.
7. Mengetahui tentang kepemimpinan dan permintaan peluncuran usaha baru
8. Mengetahui peranan pengelola berkewirausahaan terhadap organisasi
perusahaan yang ada.
BAB III
MENGEMBANGKAN
KEPRIBADIAN
WIRAUSAHA
3.1 Pengertian Pengembangan Diri
Menurut Sedarmayanti (2007), pengembangan adalah setiap usaha
memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang atau yang akan datang dengan
memberikan informasi mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Dengan kata
lain pengembangan adalah setiap kegiatan untuk merubah perilaku yang terdiri
dari pengetahuan, kecakapan, dan sikap.
Pengembangan diri merupakan suatu usaha yang perlu dilaksanakan dalam rangka tercapainya peningkatan mutu. Seseorang perlu mengembangkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta kepribadiannya sesuai dengan bidang tugas dan kedudukannya, agar siap menghadapi beban kerja yang secara kuantitatif akan selalu perkembangan. Dengan adanya pengembangan tersebut, maka diharapkan seseorang mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasilguna dan dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Pengembangan diri, dalam realisasinya dapat dilakukan baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi, yang salah satunya yaitu dengan cara mengikuti pendidikan dan latihan.
Tujuan pengembangan adalah : menambah pengetahuan, menambah keterampilan dan merubah sikap.
Pengembangan merupakan proses perubahan ke arah yang lebih baik, maju atau lebih dewasa secara fisik dan umur. Setiap individu hakekatnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan, baik secara individu maupun kelompok melalui pelatihan. Potensi tersebut merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, dengan ciri antara lain :
Pengembangan diri merupakan suatu usaha yang perlu dilaksanakan dalam rangka tercapainya peningkatan mutu. Seseorang perlu mengembangkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta kepribadiannya sesuai dengan bidang tugas dan kedudukannya, agar siap menghadapi beban kerja yang secara kuantitatif akan selalu perkembangan. Dengan adanya pengembangan tersebut, maka diharapkan seseorang mempunyai kemampuan kerja yang serbaguna, berhasilguna dan dapat bekerja sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan organisasi dimana ia bekerja. Pengembangan diri, dalam realisasinya dapat dilakukan baik oleh dirinya sendiri maupun atas prakarsa organisasi, yang salah satunya yaitu dengan cara mengikuti pendidikan dan latihan.
Tujuan pengembangan adalah : menambah pengetahuan, menambah keterampilan dan merubah sikap.
Pengembangan merupakan proses perubahan ke arah yang lebih baik, maju atau lebih dewasa secara fisik dan umur. Setiap individu hakekatnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan, baik secara individu maupun kelompok melalui pelatihan. Potensi tersebut merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, dengan ciri antara lain :
1. Kemampuan dasar : seperti tingkat intelejensia, kemampuan
abstraksi, logika dan daya tangkap.
2. Kikap kerja : ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan
terhadap stres.
3. Kepribadian : pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta
kebiasaan seseorang baik jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial,
yang semuanya ditata dalam cara khas dibawa pengaruh dari luar.
Pola
ini terwujud dalam bentuk tingkah laku dalam usahanya menjadi manusia yang
dikehendaki.
3.2 Upaya Meningkatkan Potensi Diri
Untuk menjadi individu selalu berupaya meningkatkan potensi diri, perlu melakukan antara lain :
1. Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.
2. Mengembankan dan berbagi serta menerima tanggung jawab.
3. Mengembangkan jaringan informasi dan jaringan efetif.
4. Membantu pihak lain mendapat keterampilan yang dibutuhkan yang
lebih efektif.
5. Mengembangkan kreativitas personal dan tim Mencari cara menciptakan perubahan.
6. Siap menantang cara berpikir yang sudah lama diterima.
7. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
8. Mengerjakan pekerjaan yang dapat menikmati.
9. Terus belajar.
Hal-hal yang perlu dimiliki seseorang untuk menjadi wirausaha yang sukses adalah :
1. Mencari Kesempatan
2. Kegigihan
3. Tanggung Jawab Pada Pekerjaan
4. Kualitas Kerja
5. Menanggung Resiko
6. Penetapan Tujuan
7. Mencari Informasi
8. Rencana Yang Sistematis
9. Kerjasama dan Persuasi
10. Percaya Diri
Untuk mengetahui pribadi wirausaha yang kita miliki, dapat dianalisis dengan menggunakan instrumen Analisis Pribadi Wirausaha.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan
inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar,
kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar kewirausahaan adalah
kreativitas dan inovasi. Kreativitas berfikir sesuatu yang baru (thinking new
things) sedangkan inovasi adalah berbuat sesuatu yang baru (doing new things).
Objek kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, kemampuan membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk mengambil hikmah dari pengalaman.
Watak, sifat, jiwa, dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk prilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri :
Objek kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, kemampuan membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk mengambil hikmah dari pengalaman.
Watak, sifat, jiwa, dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk prilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri :
(1). Percaya diri
(2). Berorientasi pada tugas dan hasil
(3). Berani menghadapi resiko
(4). Berjiwa Pemimpin
(5). Keorisinilan
(6). Berorientasi pada masa depan.
(2). Berorientasi pada tugas dan hasil
(3). Berani menghadapi resiko
(4). Berjiwa Pemimpin
(5). Keorisinilan
(6). Berorientasi pada masa depan.
4.2
Saran
Setelah selesai mengikuti proses pembelajaran kewirausahaan para
purnawidya membuat rencana tindak lanjut yang akan diterapkan ditempat
masing–masing asal peserta untuk mengembangkan sikap dan kepribadian wirausaha
di Gapoktan, sehingga muncul wirausahawan bidang agribisnis dll. dan
terus-menerus dianjurkan untuk mengembangkan pengetahuan dengan membaca bahan
bacaan yang mengacu pada daftar pustaka serta mencari informasi kewirausahaan
dari berbagai sumber informasi
DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma. (2000). Kewirausahaan. Alfabeta,
Bandung.
Mar’at. (1997). Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Ghalia Indonesia.
Margono Slamet. (2003). Membentuk Pola Perilaku
Manusia Pembangunan. IPB PRESS. Bogor.
Soeparman Soemahamidjaja. (1997). Membina Sikap
Mental Wirausaha. Gunung Jati. Jakarta
Sedarmayanti, Prof. Dr. MPd, APU (2007) Good
Governance dan Good Coorparate Governace, Mandar Maju Bandung
Suryana, Dr. Msi, Kewirausahaan (2003) Salemba
Empat, Jakarta.
Yose Rizal Sidi Marajo. (1981). Sikap dan Mental
Wiraswasta. Indah Surabaya.
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH