Sunday, 1 December 2013

kisah pengemis



BURUNG DIKOTA-KOTA
(Alamsyah.L)
Panas menusuk di kulit-kulit udara,
 yang menerpa setiap detik demi detik kehidupan
menyengsaraankan hidup burung-burung liar yang semakin tak terbendung
mereka seakan berharap hujan datang.,
 membawa ulat-ulat kecil untuk jadi santapan mereka,
berharap sekeping daun-daun untuk jadi bekal mereka,
berharap segumpal tanah liat berjalan mendekati mereka
burung menangis ,merintih mengharap belas kasihan datang
tetapi, tak satu pun yang datang
tidak manusia
tidak hewan
tidak tuhan
tidak penguasa tanah airku

“aku terbang mengelilingi samudera
Melayang jauh sampai ke afrika
Mengelilingi jagat raya
Untuk makan sementara
Untuk kenyang sewaktu”
Arrrhhhh………
Burung lapar……
Tuhan…. Inikah rumahku?
Inikah tanah airku?
Mengapa burung-burung bermobil tak menghiraukan aku?
Kenapa saudara-saudaraku di gedung hijau tak memprhatikanku?
Jika ini bukan tanah airku .. lalu dimana ?
Dimana saudaraku?
Dimana mereka?

(palu, 30 November,2013)

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH