BURUNG
DIKOTA-KOTA
(Alamsyah.L)
Panas
menusuk di kulit-kulit udara,
yang menerpa setiap detik demi detik kehidupan
menyengsaraankan
hidup burung-burung liar yang semakin tak terbendung
mereka
seakan berharap hujan datang.,
membawa ulat-ulat kecil untuk jadi santapan
mereka,
berharap
sekeping daun-daun untuk jadi bekal mereka,
berharap
segumpal tanah liat berjalan mendekati mereka
burung
menangis ,merintih mengharap belas kasihan datang
tetapi, tak
satu pun yang datang
tidak
manusia
tidak hewan
tidak tuhan
tidak
penguasa tanah airku
“aku
terbang mengelilingi samudera
Melayang
jauh sampai ke afrika
Mengelilingi
jagat raya
Untuk makan
sementara
Untuk
kenyang sewaktu”
Arrrhhhh………
Burung
lapar……
Tuhan….
Inikah rumahku?
Inikah
tanah airku?
Mengapa
burung-burung bermobil tak menghiraukan aku?
Kenapa saudara-saudaraku
di gedung hijau tak memprhatikanku?
Jika ini
bukan tanah airku .. lalu dimana ?
Dimana
saudaraku?
Dimana
mereka?
(palu,
30 November,2013)
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH